Kamis, 06 Mei 2010

Bisakah kalian


wahai kekasih yang lama menghilang..dimanakah dirimu berada..telah lama aku mencarimu…disetiap sudut gelap duniaku.
Kini seraut bayangmu belum kutemukan, haruskah aku mencari disemak berduri?
Yang membuat kulitku tergores lalu menitikan airmata merah?
Wahai kekaksih setiap malam kujagai perasaan ini, kuselimuti dengan nyanyian rembulan juga bersama tarian bintang..apakah kau rasakan semua.
Meski rasa derita memukul dinding kesabaran, selalu meretakan secuil demi secuil, kuingin dirimu kembali wahai kekasih yang hilang “rasakan betapa aku merindukanmu,sedari malamku hingga siang merajai hati”.
Bukankah dahulu kautautkan rasa cintamu?
Mengapa kini kita terjatuh dalam sebuah ketiadaan yang lama mengambang, aku rindu hingga darah ini beku..sedingin gumpal salju yang belum pernah kutemui.
Kasih .. oh..duhai kasih berilah secarik surat diudara yang senyap..
Sebab aku selalu menantimu, sesekali jenguklah aku yang selalu mencarimu..
jangan biarkan pisau hati menajam lalu mengiris ikatan yang lama kurangkai..
Demi deraian airmataku atas nama darahku..berilah kembali tarian yang membuat hati ini bergeliat menyongsong indahnya mentari dipagi hari..
“sekian banyak jasadku mati namun saat ini aku tak ingin mati”

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More